Sunday, January 24, 2016

Capsicum sinensis Jacq

Tumbuhan berupa terna atau setengah perdu, dengan tinggi 45 – 90 cm. Bunga menggerombol berjumlah 3 – 5 pada tiap ruas, posisinya tegak atau menunduk; mahkota bunga berwarna kuning kehijauan, berbentuk seperti bintang. Buah muncul bergerombol berjumlah 3 – 5 pada setiap ruas, panjangnya dapat mencapai 12 cm, rasanya sangat pedas; mempunyai bentuk buah yang bervariasi dari bulat dengan ujung berpapila, berbentuk seperti lonceng sengan sisi-sisi yang beralur, berbentuk seperti kerucut dengan sisi-sisi yang beralur sampai bulat memanjang; kulit berkeriput atau kadang-kadang licin; warna buah setelah masak bervariasi ada yang merah, merah jambu, kuning atau coklat. Biji berwarna kuning pucat (Djarwaningsih 2005).

Jenis ini tersebar hamper meluas di Amerika Selatan bagian Utara dan India Barat serta dibudidayakan sangat umum di daerah Amazone. Buahnya bervariasi dalam ukuran dan warna serta mempunyai rasa yang sangat pedas. Karena pedasnya, maka orang-orang Caribea menggunakannya untuk menyiksa tahanan. Sedangkan di India Barat digunakan untuk suatu upacara “pepper pot” yang artinya penambahan berulang-ulang dari makanan yang mengandung cabai tersebut ke dalam suatu periuk sehingga dalam periuk tersebut tidak pernah kosong (Purseglove et al. 1979). Sejauh ini nenek moyang liarnya belum ditemukan, tetapi diduga berasal dari tipe liar C. frutescens. Hal ini dimungkinkan karena C. sinensis berkerabat dengan C. frutescens (Heiser 1986). Di Indonesia dikenal dengan nama daerah yang berbeda-beda antara lain cabai tomat, cabai belimbing, cabai tawau dan cabai ciremai; baru diketahui keberadaannya di Jawa Barat (Jakarta dan Bogor) serta Kalimantan Timur, Tarakan (Djarwaningsih, 1986).

Gambar Capsicum sinensis Jacq. kiri: habitus, tengah: bunga, kanan: buah

Related Posts:

  • Habitus Myrtaceae Berupa pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang, kebanyak… Read More
  • Evolusi dan Keanekaragaman Rosaceae Evolusi famili rosaceae adalah dengan ditemukannya fosil tanaman ini 90 juta tahun yang lalu yang merupakan nenek moyang tanaman dikotil (Heywood, 20… Read More
  • Tata Nama Rosaceae Nama Ros berasal dari bahasa Latin yaitu Rhodia, dari bahasa Yunani yaitu Rhodon. Oleh Linnaeus dipublikasikan sistem klasifikasi Rosaceae dalam S… Read More
  • Model Spesiasi Myrtaceae Ada banyak model spesiasi yang merefleksikan kekuatan besar dalam proses spesiasi di alam seperti spesiasi geografis, spesiasi poliploidi, spesiasi… Read More
  • Bukti Spesiasi Myrtaceae Pembuktian adanya proses spesiasi dalam Suku Myrtaceae tidaklah mudah karena anggotanya cukup banyak, terdiri dari 140 marga dan beberapa ribu jeni… Read More

0 comments:

Post a Comment