Tomat berasal dari Amerika Selatan bagian Barat dari Ecuador tengah melalui Peru menuju Utara Chili. Tanaman ini telah diintroduksi dan ditanam di seluruh dunia. Produsen terbesar tahun 2010 ditempati Negara China sekitar 41,89 juta ton, diikuti USA 12,9 juta ton, lalu India 12 juta ton (FAO 2012).
Aspek agroekologi sebagai berikut: tanaman tomat memerlukan penyinaran, kelambaban dan kehangatan yang cukup untuk menghasilkan panen maksimum dengan kualitas premium. Intoleran terhadap temperature dingin dan beku. Namun temperature di atas 27°C dapat merusak buah. Suhu optimum sekitar 20 – 27°C, jika suhu di bawah 14°C atau di atas 26°C biasanya tomat bersifat partenokarpi, jumlah bunga dan buah sedikit. Buah masak setelah 95, 65, 46, dan 42 hari setelah bunga mekar pada suhu berturut-turut 14, 18, 22, dan 26°C. Suhu yang terlampau panas dan kering menyebabkan abortus pada bunga. Tanaman tomat menyukai tanah dengan kandungan hara tinggi, drainase baik, pasir lempung sampai liat, kaya kandungan bahan organic dengan pH sekitar 5,5 – 6,8 dan mampu mentolerir secara moderat tanah asam (Lim 2013).
Buah tomat matang dikonsumsi langsung, sebagai campuran salad, atau diolah dengan cara dikukus, dibakar, dioven, direbus. Tomat dimanfaatkan juga sebagai bumbu sup, kari aneka menu olahan daging dan ikan. Bahkan dalam sklala industry diolah menjadi pure, pasta, kecap, saus, sup tomat, jus dalam bentuk minuman, dll.
Tanaman tomat berupa herba tegak tingginya 0,5-2 m, batang hijau ditutupi trikoma kelenjar beraroma. Perakaran system tunggang yang kuat dengan akar lateral lebat dilengkapi pula system akar adventif. Daun terusun spiral, warna kedua permukaan sama, daun majemuk dengan susunan imparipinatus, panjang 15-50 cm, lebar 10-30 cm, petiol 3-6 cm. Jumlah anak daun bervariasi 5,7-9 perdaun, ovatus sampai elip, panjang 5-10 cm, tidak beraturan terkadang pinatifudus pada dasar, ujung anak daun berukuran lebih besar dari lateral, petiololus panjangnya 0,2-2 cm. Perbungaan simosa 3-12 bunga atau lebih. Bunga biseksual, pediselus 1-1,5 cm, regular, (5) 6 (7) – mer. Kaliks hijau berbentuk tabung dengan lobus lanseolatus, persisten dan meluas kea rah buah. Korola lebar 2,25 cm, stellate, oblong, kuning cerah. Stamen melekat pada korola, filament 0,5 mm, anter kuning terang 6-10 cm. Ovarium conical, stilus 0,6-1,3 cm dengan stigma kapitatus hijau. Buah tipe berry hijau berubah merah, oranye, oranye kekuningan, kuning, ungu (kultivar baru) saat buah matang. Ukuran dan bentuk buah bervariasi. Buah berdaging dan berkadar air tinggi. Biji ovoid pipih berwarna krem atau pirang, ukuran 3-5 mm x 2-4 mm (Lim 2013).
Gambar Solanum
lycopersicum Lam. kiri: habitus, tengah: bunga, kanan: buah
0 comments:
Post a Comment