Jeruk purut (Citrus hystrix DC.)
Sinonim : C. paeda Miq.
Familia : Rutaceae
Jeruk purut banyak ditanam di pekarangan atau di kebun-kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengkilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan. Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjol-benjol, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue atau dibuat manisan.
Nama daerah : Unte mukur, unte pangir (Batak), lemau purut, lemau sarakan (Lampung), lemau puruik (Minangkabau), dema kafalo (Nias), limau purut, jeruk wangi, jeruk purut (Sunda, Jawa), jeruk linglang, jeruk purut (Bali), mude matang busur, mude nelu (Flores).
Bagian yang digunakan : buah dan daun
Khasiat : daun jeruk purut berkhasiat stimulan dan penyegar. Kulit buah berkhasiat stimulan, berbau khas aromatik, rasanya agak asin, kelat dan lama kelamaan agak pahit. Buahnya digunakan untuk mengatasi influenza, badan terasa lelah, mengharumkan kulit kepala, kulit bersisik dan mengelupas, badan letih dan lemah sehabis sakit parah (Sastroamidjojo, 1988; Widyaningrum, 2011; Thomas, 1989; Hidayat & Napitupulu, 2015)
Gambar Jeruk purut (sumber : www.gambargoogle.com)
0 comments:
Post a Comment