Saturday, January 23, 2016

Solanum nigrum L

Tanaman yang dekenal dengan nama local leunca di Jawa Barat ini daerah asal muasalnya belum pasti, tapi diduga asli Eropa dan Asia bahkan mungkin Afrika juga (Jansen 2008). S. nigrum tersebar luas dan telah mengalami naturalisasi di banyak area di dunia. Saat ini dapat dijumpai di Erpa, Asia , Afrika, Amerika Utara & Latin, Australia, New Zealand dan Kepulauan Pasific (Lim 2013). 

S. nigrum tumbuh sebagai gulma di kebun, taman, pinggir jalan, lahan bududaya, area hutan terbuka di daerah temperate, subtropics, tropis dan lingkungan semi-arid. Tumbuh baik pada penyinaran penuhnatau sedikit naungan, lingkungan lembab, pada ketinggian 3000 m. Tanaman ini teradaptasi dengan baik pada tanah subur, terutama yang mengandung kandungan nitrogen dan posfat tinggi. S. nigrum toleran terhadap kekeringan (Lim 2013).

Buahnya yang berwarna hitam dan hitam keunguan dapat dimakan langsung atau diolah dalam pembuatan kue pie dan selai. Pucuk dan daun muda direbus atau dikukus untuk dikonsumsi sebagai sayuran. Dapat pula diolah sebagai sup dan saus (Lim 2013).

Gambar Solanum nigrum L. kiri: habitus, tengah: bunga, kanan: buah 

Botani S. nigrum sebagai berikut: tumbuh tegak, glabrous atau pubescent, annual, herba perennial berumur pendek, tinggi 25-100 cm. Batang hijau atau keunguan. Daun ovatus atau ovatus sampai lanseolatus, concolus, glabrous, panjang diatas 13 cm, lebar 7 cm, tepi rata/entire, lobus obtuse, dasar cuneatus, panjang petiol 1-3 cm. Perbungaan pendek, jumlah 4-12 bunga. Pedunkulus 1-2 cm, pentamer, biseksual, pedisel 7 mm. Kaliks campanulat panjangnya 1,5-2,2 mm, dengan lobus triangular, korola stellate dengan lobus triangular acutus, putih, panjangnya 4-6 mm, antera kuning, filament pendek, ovarium glabrous, stilus 3,5-4 mm dan stigma capitatus. Buah berry glabrous, diameter 5-9,5 mm, berwarna hitam sampai hitam keunguan ketika matang. Biji banyak, pipih seperti bintik kecil (Lim 2013).

0 comments:

Post a Comment