Friday, January 22, 2016

Genus Enset

Herba monokarpa berbatang tunggal biasanya berukuran besar. Batang sejati sangat pendek sampai saatnya pembungaan. Daun besar, helaian oblong, petiol pendek atau agak panjang, pelepah dari daun paling bawah kadang pendek membentuk roset,, beberapa panjang membentuk batang semu (pseudostem) seperti Musa. Batang semu ketika terbentuk mengalami dilatasi pada bagian dasar. Daun atas muncul secara gradual atau tiba-tibah berubah menjadi braktea, pembungaan pendulus. Braktea persisten. Bunga tiap braktea banyak, tersusun dalam 2 baris. Braktea paling bawah memiliki bunga hemaprodit atau betina, bagian atas jantan. Tepal bebas trikuspidata, kadang rata.Buah keras/kasar dan kering dengan sedikit daging buah, biji relatif sedikit berukuran besar (diameter sekitar 1 cm) globose atau irregular, kebanyakan halus, hilum mencolok, irregular dan biasanya tenggelam/cekung (Cheesman 1947). Jumlah kromosom x = 9. Distribusi : Afrika meluas ke India, Burma, Cina Selatan, Siam, kepulauan Filipina, Jawa dan Papua Nugini (Cheesman 1947). Genus Enset terdiri dari 8 spesies yaitu : E. glaucum (Roxb.), E. homblei (Bequaert ex De Wild), E. lasiocarpum (Franch), E. livingstonianum (J. Kirk), E. perieri (Claverie), E. superbum (Roxb.), E. ventricosum (Welw), E. wilsonii (Tutcher).

 Sumber gambar: www.promusa.org

0 comments:

Post a Comment