Tanaman pisang (Genus Musa) yang buahnya untuk dikonsumsi (edible) umumnya berasal dari golongan (subgenus) Eumusa, dibudidayakan secara intensif oleh masyarakat sebagai komoditas pangan komersil. Spesies liar asal dari pisang edibel ada 2 jenis yaitu M. acuminata dan M. balbisiana, hasil persilangan keduanya dan perubahan genetik yang terjadi setelahnya baik secara alami maupun artifisial (campur tangan manusia) menghasilkan keragaman varietas/kultivar yang sangat tinggi.
Pisang komersial (budidaya) saat ini diduga berasal dari pisang liar M. acuminata Colla (2x=22) dan M. balbisiana Colla (2x=22). Ploidi dan komposisi genom yang berasal dari M. acuminata disimbolkan dengan huruf A, sedangkan yang berasal dari M. balbisiana disimbolkan dengan huruf B. Persilangan antara kedua pisang liar tersebut menghasilkan hibrid-hibrid diploid AB, triploid AAB dan ABB, serta tertraploid AAAB, AABB, dan ABBB (Simmonds 1966).
Berdasarkan penggunaan produk akhirnya pisang dikelompokkan ke dalam jenis pisang meja (dessert) dan pisang olahan (cooking). Selain itu komposisi genom yang dimilikinya juga dapat membedakan pengelompokkan tersebut. Semua turunan M. balbisiana merupakan jenis pisang olahan, dan turunan M. acuminata merupakan jenis pisang meja, sedangkan turunan hasil silangan (hibrid) merupakan jenis pisang meja dan pisang olahan (Valmayor 2000). Salah satu jenis subkelompok pisang yang termasuk ke dalam jenis pisang olahan yaitu Istilah plantain khusus digunakan untuk jenis pisang yang hanya dapat dikonsumsi setelah diolah terlebih dahulu (Siddiqah 2002).
Beberapa contoh varietas pisang yaitu pisang mas (AA), pisang ambon (AAA), pisang udang (AAA), pisang nangka (AAB), dan pisang kapas (ABB).
Sumber gambar: en.wikipedia.org
0 comments:
Post a Comment