Saturday, January 23, 2016

Jenis variaetas dimocarpus yang telah dikomersialkan

1. Dimocarpus longan var. longan

Salah satu variaetas Dimocarpus yang telah menjadi buah komersial adalah Dimocarpus longan var. longan atau sering disebut lengkeng. Tanaman ini melakukan penyerbukan silang, dengan tiga tahapan pembungaan. Penyerbukan dibantu oleh serangga dengan jam yang efektif. Dimocarpus longan var longan merupakan varietas yang memiliki banyak sekali kultivar yaitu kurang lebih 41 kultivar (Lin et al, 2004). 

Lengkeng berasal dari negeri cina (daerah subtropis) agak menyimpang dari familinya sendiri, yaitu rambutan ( Naphelium lappaceum), Kapulasan (Naphelium mutabile) dan Leci (Naphelium litchi atau lichi sinensis). Pohon lengkeng besar dan bercabang banyak, daunnya rimbun, dan mampu memproduksi diatas umur 100 tahun . Buahnya kecil, lebih kurang sebesar kelereng, warna kulit buahnya kecoklatan seperti buah sawo dan tidak berbulu, daging buah berwarna putih agak bening (seperti rambutan, bijinya satu dan berwarna hitam kecoklatan, rasa buahnya manis dengan aroma yang khas.

Tanaman lengkeng dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Lengkeng jantan, yaitu tanaman lengkeng yang hanya mempunyai bungan jantan saja. Lengkeng betina, yaitu tanaman lengkeng yang hanya mempunyai putik saja atau bakal buah. Lengkeng yang mempunyai dua jenis bunga, yaitu tanaman lengkeng yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon. Lengkeng hermaprodit, yaitu lengkeng yang mempunyai bunga yang mengandung benang sari dan putik secara bersama-sama (Saputra, 2008). Varietas longan mempunyai jumlah subspesies yang cukup banyak yaitu terdapat 22 subspesies. Subspesies longan tersebar mulai dari asia tenggara sampai Hawai (Yanemoto et al, 2006). Lengkeng adalah buah yang digemari oleh masyarakat sehingga mempunyai beberapa varietas yang mempunyai sifat unggul, sebagai usaha manusia melalui breeding atau perkawinan silang.

Gambar Dimocarpus longan var. longan (lengkeng)

Beberapa varietas yang mempunyai sifat unggul antara lain yaitu : Lengkeng Itoh, adalah lengkeng introduksi dari Thailand, merupakan lengkeng dataran tinggi, dapat berbunga di dataran rendah dengan perlakuan tertentu. Kelebihan dari lengkeng ini adalah buah berukuran sedang, daging buah tebal, biji kecil, rasa manis dan kering. Lengkeng Selarong, merupakan keturunan dari lengkeng Bandungan (dataran tinggi) yang telah beradaptasi cukup lama di daerah dataran rendah. Berkembang baik di daerah Selarong (ketinggian tempat ± 20 m dpl). Berbuah setahun sekali pada bulan Juni-Juli, berukran kecil sampai sedang dan mempunyai rasa manis. Lengkeng Diamond River, merupakan lengkeng introduksi dari Thailand. Daya adaptasi cukup luas, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi lebih banyak berkembang di dataran rendah. Berbuah genjah, bibit dari perbanyakan vegetative dapat menghasilkan buah saat umur 1 tahun sedangkan bibit dari biji dapat berbuah saat umur 2-3 tahun. Rasa buah manis dan daging buah basah. Berbuah 2-3 kali setahun. Saat ini, daerah Demak, Semarang, dan Pontianak merupakan sentra populasi lengkeng Diamond River di Indonesia. Buah lengkeng ini banyak dijumpai mulai dari pasar tradisional sampai supermarket, dan biasa disebut dengan lengkeng .“Bangkok” (Sugiyatno, 2007). Lengkeng Pringsurat, merupakan lengkeng yang pertama-tama dikembangkan di Indonesia. Lengkeng Pringsurat telah dilepas dengan nama varietas Batu pada tahun 1997. Lengkeng jenis ini banyak ditemukan di daerah Temanggung dan Ambarawa. Biji agak kecil, rasa buah manis, mudah mengelupas (nglontok), dan beraroma harum (Sugiyatno, 2007). Beberapa aksesi klengkeng yang ada di indonesia disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Beberapa aksesi lengkeng di Indonesia


No
Nama Aksesi
Asal
Keterangan
1
Ambarawa
Ambarawa
Lokal
2
Pingit
Pingit, Temanggung
Lokal
3
Tawangmangu 1
BBI Tawangmangu
Lokal
4
Tawangmangu 2
BBI Tawangmangu
Lokal
5
Tawangmangu 3
BBI Tawangmangu
Lokal
6
Bandungan 1
Bandungan
Lokal
7
Salatiga
Tingkir, Salatiga
Lokal
8
Bandungan 3
Bandungan
Lokal
9
Bandungan 4
Bandungan
Lokal
10
Purworejo 1
Maron, Purworejo
Lokal
11
Purworejo 2
Pacalan, Purworejo
Introduksi
12
Purworejo 3
Bener, Purworejo
Lokal
13
Magelang 1
Kalirejo
Lokal
14
Magelang 2
Salaman
Introduksi
15
Magelang 3
Kalirejo
Lokal
16
Klaten 1
Prambanan
Introduksi
17
Klaten 2
Prambanan
Introduksi
18
Klaten 3
Prambanan
Introduksi
19
Klaten 4
Prambanan
Introduksi
20
Demak 1
Demak
Lokal
21
Demak 2
Demak
Introduksi
22
Demak 3
Demak
Introduksi
23
Demak 4
Demak
Introduksi
24
Demak 5
Demak
Introduksi
25
Demak 6
Demak
Introduksi
26
Demak 7
Demak
Introduksi
27
Demak 8
Demak
Introduksi
28
Blitar 1
Brangah
Lokal

 (Mariana, 2013)

2. Litchi chinensis

Litchi berbeda genus dengan dimocarpus tetapi dalam keluarga yang sama yaitu Sapindaceae dan memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Dimocarpus. Berasal dari daerah antara selatan Cina, Viet Nam Utara dan Semenanjung Melayu. Litchi chinensis merupakan tanaman buah komersial yang memiliki kurang lebih 300 kultivar (Ouyang et al, 2005).

Banyak pohon lychee liar ditemukan di hutan lembab di Pulau Hainan dari ketinggian rendah sampai dengan 600 dan 1.000 m, dan di bawah 500 m di daerah perbukitan dari Leizhou Semenanjung, barat Guangdong dan Guangxi timur. Tanaman leci memiliki bunga yang kecil, bunga berwarna hijau kekuningan. Memiliki ranting tebal, dengan 7-11 benang sari dalam kelompok tetap, buah halus dengan tonjolan sampai dengan 1mm. Merupakan bunga majemuk dengan bentuk malai. Menurut (Tjitroe soepomo, 2007). 

Litchi memiliki subspesies  lain yang belum dikomersialkan. Yaitu bagian jenis yang ditemukan philippinensis ditemukan di Filipina (Luzon, Sibuyan, Samar dan Mindanao) dan Papua Nugini pada elevasi tinggi, sedangkan sub-spesies javensis ditemukan Semenanjung Melayu dan Indonesia. Sub-spesies javensis adalah spesimen langka ditemukan di kebun Cina di Jawa Barat dan Indo-Cina (Wong, 2000).

0 comments:

Post a Comment