Sunday, January 24, 2016

Klasifikasi dan Botani Poaceae

Marga Coix L. (rumpun Maydeae of Poaceae) terdiri dari 9 spesies yang dibedakan dengan kriteria morfologi dan kromosom.  Spesies-spesies ini adalah C. lacrymajobi L., C. gigantea Koen., C. aquatica Roxb., dua aneuploid  spesies, C. poilanei Mimeur, C. ouwehandii Koord., C. puellarum Balansa dan C. gasteenii Simon. Dari kesembilan ini, tiga yang secara tradisional telah dikenal (C. lacrymajobi, C. gigantea dan C. aquatic) merupakan kelompok yang secara luas terdistribusi disekitar Asia Selatan dan Asia Tenggara (Rao dan Nirmala, 2010).  Secara botani, keseluruhan spesies ini memiliki klasifikasi sebagai berikut (tropicos.org):
Kelas :  Equisetopsida C. Agardh
Subkelas :  Magnoliidae Novák ex Takht.
Superordo:  Lilianae Takht.
Ordo:  Poales Small
Famili:  Poaceae Barnhart
Genus:  Coix L.

Hanjeli merupakan rumpun yang banyak, kuat, tegak,  tumbuh menahun, rumputan yang sangat berbatang (Gambar  1),  tinggi 1-2 m dengan rimpang pendek, bebas bercabang di bagian atas, sering dibudidayakan sebagai tahunan. Daun hijau,  sederhana dan seluruh, panjang 10-100 cm dengan lebar 2-7 cm (Gambar 1-3). Bunga keluar dari ketiak daun dan ujung percabangan, berbentuk bulir. Buahnya berbentuk buah batu, bulat lonjong, pada varietas mayuen berwarna putih/biru-ungu dan berkulit keras apabila sudah tua (Gambar 4-6).

Gambar Tegak, berumpun dengan ibu tangkai bunga yang panjang, kepala bunga majemuk

Gambar Daun yang panjang, panjangnya lebih besar dibading lebarnya (Lanceloat)

Gambar Daun dengan pangkal batang menggemgam
Gambar Organ berbentuk cangkir bulat telur membawa bunga betina dengan bunga jantan keluar dari puncak organ

Gambar Kupul (Organ berbentuk cangkir) yang berwarna hijau (belum matang) dan hitam

Gambar Putih, abu-abu kebiruan, kuning, coklat, coklat kemerahan dan bunga pseudo berbentuk manic berwarna hitam.

Di Indonesia terdapat beberapa varietas Coix L yang seirng dimanfaatkan yaitu : (a) Varietas ma-yuen. Jenis var. ma-yuen memiliki peranan penting sebagai sumber pangan dan obat tradisional khususnya TCM. Jenis ini memiliki cangkang yang tipis dan mudah dipecahkan, sehingga mudah untuk mendapatkan biji dalamnya untuk bahan makanan. Jenis ini pun memiliki variasi, misalnya jali beras dan jali ketan; dan (b) Varietas lacryma-jobi.  Jenis yang liar (var. stenocarpa, var. monilifer, dll.),  seringkali jenis ini dianggap sebagai gulma, karena mudah sekali tumbuh secara liar. Jenis ini memiliki cangkang yang sangat keras bagaikan batu, sulit dipecahkan. Biji-biji ini seringkali dimanfaatkan sebagai bahan manik-manik kalung (semacam tasbih atau rosario). Biasanya jenis jali batu tumbuh liar. Sebab tanamannya membentuk rimpang yang mampu bertahan pada musim kemarau. Pada musim penghujan, rimpang jali batu ini akan tumbuh lagi untuk membentuk rumpun baru. Tanaman jali batu tumbuh lebih pendek, namun dengan rumpun lebih padat. Batang jali batu hijau gelap. Tinggi tanaman jali batu hanya sekitar 1 m, dengan jumlah tanaman dalam tiap rumpun mencapai belasan individu. Daun tanaman jali batu lebar, pinggirnya menggelombang dan warnanya hijau gelap. Lebar helai daun 5 cm, dengan panjang 60 m. Daun tumbuh pada tiap ruas batang dengan membentuk seludang (pelepah daun).

0 comments:

Post a Comment