Sunday, January 24, 2016

Produktivitas Musaceae

Pisang merupakan komoditas buah segar yang sangat penting di dunia terutama dalam hal volume perdagangan. Industri global pisang dimulai pada akhir tahun 1800 seiring kemajuan dalam hal teknologi seperti pengemasan dengan pendingin, sampai sekarang sudah lebih dari 1 abad. Tanaman pisang sangat popular dan kemampuannya beradaptasi pada beragam kondisi agroklimat, fleksibel terhadap perubahan iklim, produksi buah tidak tergantung musim, hampir sepanjang tahun, produktifitas per unit yang tinggi sekitar 40 – 60 ton per hektar per tahun, mudah dikelola, dan masih produktif sampai umur 10 – 20 tahun. Popularitas buah ini mengarah pada adopsi dan budidaya di lebih dari 150 negara (Pillay & Tenkuoano 2011).

Area budidaya global pisang dan plantain diperkirakan sekitar 10,2 miliyar hektar (FAO STAT 2008) dengan kontribusi tertinggi dari Afrika (5,8 miliyar Ha) diikuti Asia dan Pasifik (2,04 milyar Ha) dan Amerika Latin (1,31 milyar Ha). Selama 5 tahun terakhir area budidaya pisang meningkat 6,87% dan plantain 0,68%, di benua Afrika 16,5% dan di Asia 6,5%. Produksi global sekitar 125,04 metrik ton, dimana pisang berkontribusi 96,7 mt dan plantain 34,3 mt (FAO STAT 2009). Adapun produktivitas selama 5 tahun terakhir meningkat 45%, dimana Asia berkontribusi 38%. India produsen tertinggi diikuti Cina, Filipina, Brazil, Ecuador dan lainnya. Meskipun produktivitas global pisang meningkat dari 15,6 menjadi 18,8 ton/ha, tetapi plantain meningkat tipis yaitu 6,1 menjadi 6,5 ton/ha (FAO STAT 2008).

Produksi pisang nasional tahun 2014 mencapai 6.862.558,00 ton meliputi luasan  100.600,00 Ha. Pisang memiliki kontribusi yang besar terhadap produksi buah-buahan nasional. Produksi tahun 2014 menduduki urutan pertama paling tinggi produksinya disusul oleh buah manga (Basis Data Statistik Pertanian, 2015).


Sumber gambar: www.pinterest.com

0 comments:

Post a Comment