Perawakan tinggi tegap, memiliki sucker atau herba monokarpa; ukuran daun sangat besar; batang besar menyerupai kormus; pelepah membentuk batang semu; taka da tunas samping atau bersebarangan dengan daun. Susunan daun alternat/spiral; terdiferensiasi menjadi pelepah, tangkai daun (petiol) dan helaian (lamina); pelepah tanpa ligula yang jelas, tepi daun rata (seringkali robek karena terjangan angina), dari ibu tulang daun yang besar terpancar urat-urat daun secara parallel, sigmoid yang berhubungan satu sama lain di tepi daun; urat daun lateral terhubung oleh urat daun tersier. Perbungaan terminal, bunga membentuk kluster yang saling berhubungan pada ketiak brakte spatha yang menempel pada tangkai perbungaan (axis).
Gambar
1. Morfologi anggota famili Musaceae yaitu genus Musa (A,B,C), Musella (D) dan
Ensete (E) berikut sejumlah karakter morfologi bunga sebagai pembeda.
Bunga ebracteolate, uniseksual dimana bunga
jantan dibagian distal sedangkan betina proksimal perbungaan (jantung pisang).
Bunga biseksual jarang ada di bagian proksimal, trimerous dan 5-siklus
heterochlamidous, zigomorf, tepal tidak berpasangan di bagian
anterior/abaksial, tepal di bagian luar bersatu, dengan 2 tepal di bagian dalam
sehingga berlobus 5, tepal adaksial bagian dalam saling bebas berukuran kecil.
Stamen berjumlah 5, stamen yang hilang menjadi staminodial, filament saling
bebas, sempit dan filiformis, antera memanjang, memiliki 2 teka, 4 sporangium.
Ovarium inferior, 3 lobus, ovula anatropus, plasenta axiler banyak jumlahnya,
stilus 1 filiformis, biasanya dilatasi di bagian distal. Buah bacca, kapsula
tidak memecah, biji operculate, exarillate, perisperm sedikit dan endosperm
mengandung pati (Anderson 1998).
0 comments:
Post a Comment