Friday, January 22, 2016

Genus Musa


Genus Musa berasal dari Asia (utamanya Selatan dan Tenggara). Sejumlah besar tanaman penting ditemukan dalam genus ini, beberapa yaitu buah edible yang paling signifikan. Selain sebagai buah edible, pisang dan plantain juga dimanfaatkan sebagai obat, serat, minuman, bunganya dapat dimakan, pewarna alami, bahan bakar, bahan tali, pembungkus (daunnya) dan sebagainya. Pisang edible merupakan hasil persilangan secara alami antara subspecies M. acuminata atau hibrid interspesies antara M. acuminata dan M. balbisiana. Taksonomi Musa masih membingungkan dikarenakan faktor-faktor seperti sterilitas, domestikasi kuno, da nasal muasal hibrid varietas budidaya (Randy et al. 2007).

Bagian aerial tanaman pisang bukanlah sesungguhnya batang seperti kebanyakan pohon, melainkan batang semu “pseudo stem” yang merupakan kumpulan pelepah dan tangkai daun mendukung kanopi sekitar 6 – 20 helai daun. Buah Musa bervariasi dalam hal bentuk ukuran dan warna, biasanya silindris memanjang, lurus atau melengkung, 3-40 cm panjangnya, diameter 2-8 cm. Apex buah sangat penting untuk identifikasi varietas yaitu runcing, membulat atau tumpul. Kulit buah tipis sampai tebal, kasar/keras, berwarna perak, kuning, hijau atau merah. Daging  buah bervariasi mulai bertepung sampai cita rasa manis, warna putih, krem, kuning, kuning – oranya sampai oranye. Varietas budidaya umumnya tidak berbiji, kalau pun ada bervariasi dalam hal bentuk dan morfologi paa setiap spesies. Biji M. balbisiana leluhur varietas pisang edible memiliki biji berwarna coklat gelap, bentuk ovoid, 4 mm panjangnya dengan endosperm yang putih mencolok serta bertepung (Nelson et al. 2006).

Lebih dari 150 tahun terakhir, para ahli tumbuhan mengkategorikan tanaman pisang menjadi beberapa golongan (subgenus). Linneaus adalah orang pertama yang menetapkan tata nama ilmiah tanaman pisang dalam bukunya Species Plantarum yang dipublikasi tahun 1753. Linneaus selanjutnya memantapkan tata nama botani modern yang sampai saat ini masih digunakan secara luas. Klasifikasi menurut Cheesman, genus dibagi menjadi 4 golongan: Australimusa 2n=20, Callimusa 2n=20, Musa (Eumusa) 2n=22, dan Rhodochlamys 2n=22. Argent (1976) menambahkan satu golongan lagi yaitu Ingentimusa 2n=14 yang hanya memiliki satu spesies yaitu Musa ingens Simmonds (Cheesman 1947 dalam Häkkinen & Wallace 2011).

 Sumber gambar: en.wikipedia.org

Related Posts:

  • Solanum torvum Swartz Tanaman yang popular di Indonesia dengan istilah “cepokak” ini sebenarnya indigenus Amerika Tengah dan Latin, dimana ditemukan dari Mexico sampai Bra… Read More
  • Capsicum annuum L Pusat Keragaman di Mexico dan Amerika Latin. Genus ini diintroduksi dan ditanam di seluruh dunia secara ekstensif sebagai rempah dan medisin. Saat in… Read More
  • Capsicum Genus Capsicum memiliki 23 spesies, namun dari keseluruhan varietas yang dikultivasi hanya sekitar 4 – 5 spesies saja antara lain: C. annuum, C. bacc… Read More
  • Solanum nigrum L Tanaman yang dekenal dengan nama local leunca di Jawa Barat ini daerah asal muasalnya belum pasti, tapi diduga asli Eropa dan Asia bahkan mungkin Afr… Read More
  • Capsicum frutescens L Tumbuhan berupa terna atau setengah perdu, tinggi 50 – 150 cm, hidup dapat mencapai 2 – 3 tahunan. Bunganya muncul berpasangan atau bahkan lebih di b… Read More

0 comments:

Post a Comment