Friday, January 22, 2016

Ekologi Musaceae

Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman pisang secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu faktor iklim dan tanah. Pisang paling cocok ditanam di daerah tropis pada ketinggian 0 – 920 m ( 0 – 3000 kaki) bervariasi tergantung latitude. Curah hujan bervariasi tergantung tipe tanah, lokasi, eksposure terhadap sinar matahari dan varietas. Untuk pisang Cavendish misalnya memerlukan 500 mm pertahun jika siklus  hujan terdistribusi merata sepanjang tahun dan tanahnya subur. Pisang dapat mentolelir curah hujan musiman, tetapi merata sepanjang tahun merupakan kondisi terbaik. Namun demikian pisang dapat pula bertahan pada kpndisi kekeringan meski menurunkan kualitas produksi. Hal ini disebabkan pisang memiliki rhizome dan batang semu sebagai organ penyimpan cadangan air. Pisang yang memiliki genom B dari M. balbisiana memiliki ketahanan lebih terhadap kekeringan dibandingkan genom A dari M. acuminata (Nelson et al.  2006).

Suhu optimum bagi pertumbuhan vegetative sekitar 26 – 28C dan untuk fase reproduktif 29 – 30C. Suhu maksimum sekitar 35 – 37C dan minimum -2 – 30C. Respon toleransi terhadap suhu sangat tergantung spesies.  Pisang toleran terhadap berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi baik, berlempung, dalam, subur, mampu mengikat air. Tanaman pisang tidak menyukai keadaan tergenang (Nelson et al.  2006). Kecepatan angina 40 -72 km/jam dapat merobohkan tanaman. Kultivar tinggi tidak disarankan pada area yang sering terjadi topan dan kecepatan angin tinggi. Terpaan terus menerus terhadap angin dapat merobek daun-daun.

Meskipun pisang termasuk tanaman yang cukup adaptif terhadap kisaran luas persyaratan lingkungan, namun jika terpapar pada kondisi ekstrim secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan mengembangkan mekanisme adaptasi untuk bertahan. Adaptasi baik secara morfologi, anatomi, biokimia yang berlangsung secara terus menerus menyebabkan perubahan permanen yang mengarah pada terbentuknya sifat baru atau varian baru. Mutasi genetik turut berperan pula sebagai salah satu respon tanaman untuk dapat bertahan menghadapi tekanan seleksi akibat faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Hal ini pun mengarah pada evolusi yang akan menghasilkan variasi individu yang pada akhirnya variasi pada tingkatan yang lebih tinggi.


Sumber gambar: novataxa.blogspot.com

Related Posts:

  • Solanum lycopersicum Lam Tomat berasal dari Amerika Selatan bagian Barat dari Ecuador tengah melalui Peru menuju Utara Chili. Tanaman ini telah diintroduksi dan ditanam di se… Read More
  • Solanum torvum Swartz Tanaman yang popular di Indonesia dengan istilah “cepokak” ini sebenarnya indigenus Amerika Tengah dan Latin, dimana ditemukan dari Mexico sampai Bra… Read More
  • Solanum nigrum L Tanaman yang dekenal dengan nama local leunca di Jawa Barat ini daerah asal muasalnya belum pasti, tapi diduga asli Eropa dan Asia bahkan mungkin Afr… Read More
  • Capsicum Genus Capsicum memiliki 23 spesies, namun dari keseluruhan varietas yang dikultivasi hanya sekitar 4 – 5 spesies saja antara lain: C. annuum, C. bacc… Read More
  • Solanum melongena L Pusat asal masih kontroversi dan diperdebatkan. Diduga berasal dari India tetapi terdapat pula catatan di China bahwa sudah ada sejak 2000 tahun yang… Read More

0 comments:

Post a Comment