Munculnya variasi disebabkan oleh beberapa hal:
a. Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada tingkat kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat menyebabkan munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies (Alters dan Alters, 2006)
a. Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada tingkat kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat menyebabkan munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies (Alters dan Alters, 2006)
b. Rekombinasi gen
Merupakan proses pemutusan untai bahan genetik (biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan molekul DNA lainnya. Proses ini menyebabkan keturunan suatu makhluk hidup memiliki kombinasi gen yang berbeda dari tetuanya. Rekombinasi genetik dapat menyebabkan munculnya variasi baru pada keturunannya karena adanya perbedaan genetik.
c. Aliran gen
Aliran gen (gene flow) adalah pertukaran gen diantara populasi yang berbeda jenis yang umumnya menghasilkan perubahan simultan frekuensi gen di lokus-lokus dalam lingkung gen penerimanya. Hal ini juga dikenal sebagai migrasi gen. Ketika individu dari satu populasi bermigrasi ke populasi lain, frekuensi alel (proporsi individu yang membawa alel yang sama) mengalami perubahan dalam populasi. Dengan kata lain, jika individu A dimasukkan ke populasi B, maka ada perubahan dalam komposisi lingkung gen dari populasi B (melalui perkawinan). Hal ini dapat menyebabkan penambahan varian baru dari alel dalam populasi.
d. Hanyutan genetik (Genetic drift)
Hanyutan genetika atau ingsut genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang terjadi; selain itu hanyutan genetik juga terjadi karena peranan probabilitas dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan bereproduksi atau tidak. Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada akhirnya menjadi tetap, baik karena menghilang dari populasi, ataupun menggantikan keseluruhan alel lainnya. Hanyutan genetika dapat mengeliminasi beberapa alel dari sebuah populasi. Hanyutan genetika juga dapat menyebabkan dua populasi yang terpisah dengan stuktur genetik yang sama menghanyut menjadi dua populasi divergen dengan set alel yang berbeda.
e. Seleksi alam
Seleksi alam yang dimaksud adalah bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Setiap spesies mempunyai kemampuan untuk menghasilkan banyak keturunan setelah dewasa. Melalui proses reproduksi, populasi makhluk hidup dapat meningkat secara geometrik. Setiap individu hasil perkawinan memungkinkan mempunyai variasi baru, misalnya variasi warna, bentuk, maupun kemampuan bertahan diri di lingkungan. Variasi pada tumbuhan dapat juga dihasilkan melalui spesiasi. Spesiasi merupakan proses pembentukan suatu spesies baru. Spesiasi dapat dihasilkan dari perubahan adaptif Suatu jenis yang telah memasuki lingkungan baru yang berbeda dari lingkungan induknya dapat beradaptasi di tempat tersebut. Lama kelamaan dapat terjadi perubahan secara lambat dalam morfologinya, mungkin juga ada isolasi reproduksi yang mencegah keberhasilan perkawinan (Jud et al, 2008).
0 comments:
Post a Comment