Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang muncul pada akhir evolusi tumbuhan (Campbell et al, 1997), dan kelompok ini mempunyai keanekaragaman paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lain (Wallace at al, 1996). Dalam suatu populasi atau jenis sangat mungkin dijumpai variasi, munculnya variasi ini dapat disebabkan oleh mutasi dan rekombinasi genetik (Alters dan Alters, 2006). Selain itu munculnya variasi dalam suatu populasi dapat terjadi karena spesiasi dan barier geografis (Raven at al, 2005).
Beberapa ahli bersilang pendapat mengenai jumlah anggota dari Famili Sapindaceae, Jud et al. 2002 mengatakan terdapat 147 marga dan 2.215 jenis, menurut Simpson (2006) 133 marga dan 1.560 jenis, sedangkan menurut Buerki et al. (2009) 140 marga dan 1.990 jenis. Jumlah jenis dari suku ini juga dari tahun ke tahun juga bervariasi. Pada tahun 2002 sampai 2006 terdapat penurunnan jumlah, hal ini kemungkinan disebabkan oleh revisi nama nama ilmiah yang berakibat beberapa nama menjadi sinonim. Pada tahun 2006 sampai 2009 terjadi kenaikan jumlah jenis, hal ini diduga disebabkan oleh penemuan jenis jenis baru yang belum diketahui.
Genus Dimocarpus merupakan salah satu anggota dari famili Sapindaceae (Leenhouts, 1971). Beberapa jenis yang penting secara ekonomis adalah Dimocarpus longan var. longan (lengkeng) dan Lichi chinensis (leci) (Wu et al, 2007). Namun demikian, Dimocarpus memiliki kerabat-kerabat liar yang memiliki potensi sebagai sumber plasma nutfah untuk rekayasa genetik tanaman Dimocarpus. Buah dari tanaman ini biasanya di makan segar dan dibuat minuman serta batang mempunyai kualitas yang bagus untuk kayu bangunan (Wu et al. 2007). Kerabat liar anggota Dimocarpus saat ini semakin berkurang, hal ini sebagai dampak kegiatan manusia, berupa pemanfaatan berlebih, degradasi/fragmentasi/ kerusakan/hilangnya habitat, introduksi dari species pendatang, pencemaran, pemanasan global, perubahan iklim global, dan sinergi dari faktor-faktor tersebut (Indrawan 2007, Smith 2011, Maron 2011, Northfield 2013). Suatu komunitas biologi berpotensi untuk mendapat ancaman. Konservasi merupakan upaya untuk menjaga biodiversitas, menjaga ekosistem tetap sehat sebagai modal untuk memberikan manfaat bagi manusia (Indrawan et al, 2007).
Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya hayati yang sangat besar (mega biodiversity) disebabkan oleh letak geografisnya yang berada antara dua benua dan dua lautan, yaitu benua Asia dan Australia dan lautan Pasifik dan Atlantik. Dari segi iklim.Indonesia termasuk beriklim tropis basah dengan beragam agroekosistem (Noor, 2015). Hal ini menjadikan indonesia sebagai satu dari delapan pusat keanekaragaman genetika tanaman di dunia khususnya untuk buah-buahan tropis seperti durian, rambutan dan bacang (mangga) (Uji, 2007). Kekayaan keanekaragaman jenis buah-buahan asli Indonesia cukup tinggi dan masih banyak yang belum dimanfaatkan secara baik. Buah-buahan memiliki kontribusi yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat, dimana buah menyediakan sumber tambahan untuk karbohidrat, maupun vitamin dan mineral. Buah-buahan juga mampu memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan dan memberikan sumber pendapatan bagi petani kecil jika dilakukan pengelolaan yang baik (Susi, 2014).
Sumber gambar www.google.com
0 comments:
Post a Comment